Rentjong atau rencong merupakan sebutan untuk senjata khas Aceh, rentjong memiliki keunikan dan mengandung makna tersendiri dalam pembentukan sejarah aceh, dengan bentuknya yang unik dan mematikan rencong merupakan perwujudan dari kata Bismillah yang berarti "Dengan Nama Allah".
Rencong menjadi simbol keberanian dan kegagahan ureueng Aceh. Rencong tidak hanya merupakan senjata tajam tapi mengandung semangat melebihi senjata canggih yang dimiliki pihak musuh saat menginvasi ke Aceh. Dalam mengimplementasikan ajaran Islam, masyarakat Aceh menjadikan Islam sebagai pedoman dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari, Gagasan tentang Islam pun masuk dalam kerangka pikir masyarakat Aceh dalam berperang melalui senjata yang mereka pakai. Rencong juga dapat dipakai sebagai identitas dari keberadaan ureueng Aceh. Bagi masyarakat luar Aceh yang melihat keberadaan rencong tentunya merasakan aura unik dan menarik. Walaupun hanya sebilah senjata yang tidak besar, tetapi dengan senjata ini pula rakyat Aceh berani melawan kolonialis dan imperialis dari negara Eropa, seperti Belanda dan Portugis dan juga Jepang yang memiliki persenjataan lebih besar dan canggih. Nuansa heroik terpancar di wajah-wajah ureueng Aceh yang mengenakan rencong di pinggangnya.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan rencong saat ini dalam kehidupan masyarakat hanya dijadikan simbol atau identitas pada upacara-upacara penting. Secara umum masyarakat Aceh mengenal tiga jenis rencong.
Pertama reuncong Meucugek. Disebut rencong meucugek karena pada gagang rencong tersebut terdapat suatu bentuk panahan dan perekat yang dalam istilah Aceh disebut cugek atau meucugek Cugek ini diperlukan untuk mudah dipegang dan tidak mudah lepas waktu menikam ke badan lawan atau musuh.
Kedua, Reuncong Meupucok memiliki pucuk di atas gagangnya yang terbuat dari ukiran logam yang pada umumnya dari emas. Gagang dari rencong meupucok ini kelihatan agak kecil pada gagang atau pegangan pada bagian bawahnya. Namun semakin ke ujung gagang ini semakin membesar. Jenis rencong semacam ini digunakan untuk hiasan atau sebagai alat perhiasan. Biasanya, rencong ini dipakai pada upacara-upacara resmi yang berhubungan dengan masalah adat dan kesenian. Ukiran yang terdapat pada gagang rencong bermacam-macam bentuknya, ada yang menyerupai bunga mawar, kembang daun dan lainnya tergantung kepada selera pemakai.
Ketiga, Reuncong Pudoi. Istilah pudoi dalam masyarakat Aceh adalah sesuatu yang dianggap masih kekurangan, atau masih ada yang belum sempurna. Gagang rencong ini hanya lurus saja dan pendek sekali. Jadi, yang dimaksud pudoi atau yang belum sempurna adalah pada bentuk gagang rencong tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar